Kamis, 03 Mei 2012

SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN


SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN











IKIP BUDI UTOMO MALANG
JL. SIMPANG ARJUNO 14B MALANG (0341) 323214
KATA PENGANTAR


Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, berkat dan hidayahnya hingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN”.
Makalah ini disusun guna mengetahui sarana dan prasarana pendidikan dan juga untuk memenuhi tugas mata kuliah belar dan pembelajaran.
            Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami dalam menyediakan sumber-sumbernya yang berupa artikel dan tulisan yang telah kami jadikan refrensi guna menyusun makalah ini.
            Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran dari teman teman kami terima demi menyempurnakan makalah ini.







                                                                                                                      Malang 28 April 2012

                                                                                                                               penyusun
DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR
DAFTER ISI

BAB I PENDAHULUAN
Ø  Latar belakang
Ø  Rumusan masalah
Ø  Tujuan penulisan

BAB II PEMBAHASAN
Ø  Pengertian sarana dan prasarana pendidikan
Ø  Contoh sarana pendidikan
Ø  Peran sarana dan prasarana pendidikan

BAB III PENUTUP
Ø  Kesimpulan
Ø  Saran

DAFTAR PUSTAKA



BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG

Sarana dan prasarana dalam dunia pendidikan sangat diperlukan karena sangat menunjang proses dalam pendidikan, apalagi seperti yang kita ketahui bersama manfaat dan fungsi dari sarana dan prasarana dalam pendidikan sangat penting dalam proses belajar dan pembelajaran apalagi sekarang ini teknologi sangat canggih dan modern, harapannya dapat bersaing dengan Negara Negara yang sudah maju, dengan adanya sarana dan prasarana pendidikan di Indonesia terciptalah pendidikan yang bermutu dan anak bangsa juga bisa membuka pengetahuan yang lebih luas.


B.     RUMUSAN MASALAH

1.      Apa yang dimaksud dengan sarana pendidikan?
2.      Apa yang dimaksud dengan prasarana pendidikan?
3.      Jenis-jenis saarana dan prasarana pendidikan!
4.      Contoh-contoh sarana dan prasarana dalam pendidikan!
5.      Perbedaan sarana dan prasarana pendidikan!



C.     TUJUAN PENULISAN
1.      Untuk mengetahui penjelasan tentang sarana dan prasarana pendidikan
2.      Untuk mengetahui smacam-macam sarana dan prasarana pendidikan
3.      Untuk mengetahui sarana dan prasarana pendidikan.



BAB II
PEMBAHASAN


1.      Pengertian Sarana dan Prasarana Pendidikan
Dalam khazanah peristilahan pendidikan sering disebut-sebut istilah sarana dan prasarana pendidikan. Kerap kali istilah itu digabung begitu saja menjadi sarana-prasarana pendidikan. Dalam bahasa Inggris sarana dan prasarana itu disebut dengan facility (facilities). Jadi, sarana dan prasarana pendidikan akan disebut educational facilities. Sebutan itu jika diadopsi ke dalam bahasa Indonesia akan menjadi fasilitas pendidikan. Fasilitas pendidikan artinya segala sesuatu (alat dan barang) yang memfasilitasi (memberikan kemudahan) dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan.
Erat terkait dengan sarana dan prasarana pendidikan itu, dalam daftar istilah pendidikan dikenal pula sebutan alat bantu pendidikan (teaching aids), yaitu segala macam peralatan yang dipakai guru untuk membantunya memudahkan melakukan kegiatan mengajar. Alat bantu pendidikan ini yang pas untuk disebut sebagai sarana pendidikan. Jadi, sarana pendidikan adalah segala macam peralatan yang digunakan guru untuk memudahkan penyampaian materi pelajaran. Jika dilihat dari sudut murid, sarana pendidikan adalah segala macam peralatan yang digunakan murid untuk memudahkan mempelajari mata pelajaran.
Lalu apa yang disebut dengan prasarana pendidikan ? prasarana pendidikan adalah segala macam peralatan, kelengkapan, dan benda-benda yang digunakan guru (dan murid) untuk memudahkan penyelenggaraan pendidikan.


2.      Jenis Sarana Pendidikan
Apa sajakah sarana pendidikan (alat bantu pendidikan) itu? Pertama-tama harus dipahami bahwa mengenai ini harus dilihat dari fungsinya, bukan bendanya. Ambil contoh batang kayu. Batang kayu itu bisa dijadikan tempat duduk darurat, bisa juga menjadi penopang pengganjal atap rumah yang akan runtuh, bisa pula menjadi “blandar” (penyangga utama atap) rumah, bisa juga dipahat menjadi patung. Jadi, kayu yang sama bisa difungsikan berbeda.

Sarana pendidikan itu berdasarkan fungsinya dapat dibedakan menjadi:
(1) alat pelajaran,
(2) alat peraga,
(3) media pengajaran/pendidikan.

a. Alat pelajaran
Alat pelajaran adalah alat-alat yang digunakan untuk rekam-merekam bahan pelajaran  atau alat pelaksanaan kegiatan belajar. Yang disebut dengan kegiatan “merekam” itu bisa berupa menulis, mencatat, melukis, menempel (di TK), dan sebagainya. Papan tulis, misalnya, termasuk alat pelajaran jika digunakan guru untuk menuliskan materi pelajaran. Termasuk juga kapur (untuk chalkboard) atau spidol (untuk whiteboard) dan penghapus papan tulis. Buku tulis, pinsil, pulpen atau bolpoin, dan penghapus (karet stip dan  “tipeks”), juga termasuk alat pelajaran.
Alat pelajaran yang  bukan alat rekam-merekam pelajaran, melainkan alat kegiatan belajar, adalah alat-alat pelajaran olah raga (bola, lapangan, raket, dsb.), alat-alat praktikum,  alat-alat pelajaran yang digunakan di TK (gunting, kertas lipat, perekat dsb), alat-alat kesenian dalam pelajaran kesenian, alat-alat “pertukangan” (tukang pahat, tukang kayu, tukang anyam, tukang “sunggi”/tatah wayang, dsb.) dalam pelajaran kerajinan tangan.

b. Alat peraga
Alat peraga adalah segala macam alat yang digunakan untuk meragakan (mewujudkan, menjadikan terlihat) objek atau  materi pelajaran (yang tidak tampak mata atau tak terindera, atau susah untuk diindera). Manusia punya raga (jasmani, fisik), karena itu manusia terlihat. Dengan kata lain, bagian raga dari makhluk manusia merupakan bagian yang tampak, bisa dilihat (bagian dalam tubuh manusia pun bisa dilihat, tentu saja jika “dibedah”). Itu intinya “meragakan,” yaitu menjadikan sesuatu yang “tak terlihat” menjadi terlihat. Dalam arti luas yang tak terindera (teraba untuk yang tunanetra). “Tak terlihat” itu termasuk seperti dalam kasus ini:
Kambing yang ada jauh di luar sekolah, tentu tak terlihat. Agar terlihat, kambing itu didekati (murid dibawa ke tempat kambing), atau didekatkan (kambing dihadirkan ke sekolah). Bunga yang ada di luar kelas pun tak terlihat murid. Agar terlihat, bunga itu dibawa ke dalam kelas. Ka’bah, menara Eiffel, Gedung Putih,  itu berada nun jauh di sana, tak terlihat murid. Agar murid tahu bentuk ka’bah, maka ka’bah itu dihadirkan sosok (raganya) ke dalam kelas (lewat tiruannya atau gambarnya).
Alat peraga  suka dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
(1) alat peraga sebenarnya,
(2) alat peraga tiruan.
Bunga dalam materi pelajaran tentang bunga dapat diragakan oleh bunga asli, bisa dengan gambar bunga. Otak manusia sangat sulit untuk diragakan oleh benda aslinya, jadi dibuat alat peraga tiruan berupa gambarnya atau “bonekanya. Murid (dan guru) tidak bisa “melihat” pulau-pulau yang terletak di Indonesia, maka lalu dibuatlah peta untuk meragakan bentuk dan letaknya.

c. Media pendidikan
Media pendidikan (media pengajaran) itu sesuatu yang agak lain sifatnya dari alat pelajaran dan alat peraga. Kadang orang menyebut semua alat bantu pendidikan itu media, padahal bukan. Alat pelajaran dan alat peraga memerlukan keberadaan guru. Alat pelajaran dan alat peraga membantu guru dalam mengajar. Guru mengajarkan materi pelajaran dibantu (agar murid dapat menangkap pelajaran lebih baik) oleh alat pelajaran dan alat peraga.  Oleh media, di sisi lain, guru bisa “dibantu digantikan” keberadaannya.
Secara bahasa (asal-usul bahasa atau etimologis) media (medium) itu merupakan perantara. Jadi, dalam konteks tertentu, bahasa ibu bisa disebut sebagai medium pengajaran yang digunakan di TK-TK di desa-desa. Bahasa Inggris merupakan medium pengajaran di sekolah-sekolah internasional. Itu sisi lain, bukan media sebagai sarana (alat bantu) pendidikan.
Surat kabar merupakan media komunikasi masa dari “orang-orang surat kabar” kepada masa (publik, masyarakat). “Orang-orang surat kabar” itu maksudnya semua yang berkomunikasi lewat surat kabar. Jadi, ada pemasang iklan yang berkomunikasi kepada masyarakat luas lewat media surat kabar. Ada Presiden yang berkomunikasi (dikomunikasikan oleh wartawan) lewat media surat kabar. Begitu halnya dengan radio dan televisi.
Jadi, inti makna media adalah sesuatu (apapun) yang di dalamnya terkandung pesan (message) komunikasi, yang merupakan saluran (perantara) komunikasi. Dengan pengertian dasar serupa itu, maka yang disebut media pendidikan dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang berisikan pesan berupa materi pelajaran dari pihak pemberi materi pelajaran kepada pihak yang diberi pelajaran.

MEDIA: Guru diam TV bicara
Ke dalam kelompok media pendidikan itu akan termasuk buku pelajaran, CD berisi materi pelajaran, tayangan TV yang berupa materi pelajaran, rekaman suara yang berupa materi pelajaran, dan sebagainya.
2.  Prasarana pendidikan
Nah, jika sarana pendidikan sudah terpahami, maka apa yang disebut dengan prasarana pendidikan dapat diduga seperti apa. Prasarana pendidikan adalah segala macam alat, perlengkapan, atau benda-benda yang dapat digunakan untuk memudahkan (membuat nyaman) penyelenggaraan pendidikan.
Ruang kelas itu termasuk prasarana pendidikan. Meja dan kursi itu termasuk prasarana pendidikan. Jelasnya, kegiatan belajar di ruang kelas (yang sejuk dan sehat) tentu lebih nyaman dibandingkan di luar ruangan yang panas berdebu. Belajar dengan duduk di kursi yang nyaman tentu lebih enak daripada duduk di bangku yang reyot atau “lesehan” (duduk-duduk bersila). Menulis beralaskan meja tentu lebih nyaman dibandingkan menulis beralaskan lantai. Nah, awas, diulang lagi: meja bukan alat untuk menuliskan pelajaran!

3.      Perbedaan antara Sarana dan Prasarana dalam Pendidikan
Perbedaan sarana pendidikan dan prasarana pendidikan adalah pada fungsi masing-masing,yaitu sarana pendidikan untuk “memudahkan penyampaian/mempelajari materi pelajaran, ” prasarana pendidikan untuk “memudahkan penyelenggaraan pendidikan.” Dalam makna inilah sebutan “digunakan langsung” dan “digunakan tidak langsung” dalam proses pendidikan. Jelasnya, disebut “langsung” itu terkait dengan penyampaian materi (mengajarkan materi pelajaran), atau mempelajari pelajaran. Papan tulis, misalnya, digunakan langsung ketika guru mengajar (di papan tulis itu guru menuliskan pelajaran). Meja murid tentu tidak digunakan murid untuk menulis pelajaran, melainkan untuk “alas” murid menuliskan pelajaran (yang dituliskan di buku tulis; buku tulis itulah yang digunakan langsung).
Perbandingan alat bantu pendidikan dengan alat bantu yang lain (di bidang lain) :
Pak Bon ingin membersihkan sekolah. Tentu boleh ia gunakan tangannya sendiri untuk mengambili sampah. Tapi, itu tentu tidak efisien. Ia perlu alat bantu. Alat bantu Pak Bon untuk membersihkan sekolah itu disebut dengan alat kebersihan. Jika Pak Bon ingin memperbaiki bangunan yang rusak, misalnya pintu yang keropos, ia perlu alat bantu berupa alat-alat pertukangan yang akan membantunya memudahkan memperbaiki pintu tersebut. Jika Pak Bon itu hendak menjerang air untuk minum para guru, maka ia tentu perlu alat-alat dapur.
  
Alat bantu kebersihan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar