SARANA DAN
PRASARANA PENDIDIKAN
IKIP BUDI UTOMO MALANG
JL. SIMPANG ARJUNO 14B MALANG (0341) 323214
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT
atas segala rahmat, berkat dan hidayahnya hingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN”.
Makalah ini disusun guna mengetahui sarana
dan prasarana pendidikan dan juga untuk memenuhi tugas mata kuliah belar dan pembelajaran.
Kami mengucapkan terima
kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami dalam menyediakan
sumber-sumbernya yang berupa artikel dan tulisan yang telah kami jadikan
refrensi guna menyusun makalah ini.
Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran dari teman
teman kami terima demi menyempurnakan makalah ini.
Malang 28
April 2012
penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTER ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Ø Latar belakang
Ø Rumusan masalah
Ø Tujuan penulisan
BAB II PEMBAHASAN
Ø Pengertian sarana dan prasarana pendidikan
Ø Contoh sarana pendidikan
Ø Peran sarana dan prasarana pendidikan
BAB III
PENUTUP
Ø Kesimpulan
Ø Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Sarana dan prasarana dalam
dunia pendidikan sangat diperlukan karena sangat menunjang proses dalam
pendidikan, apalagi seperti yang kita ketahui bersama manfaat dan fungsi dari
sarana dan prasarana dalam pendidikan sangat penting dalam proses belajar dan
pembelajaran apalagi sekarang ini teknologi sangat canggih dan modern,
harapannya dapat bersaing dengan Negara Negara yang sudah maju, dengan adanya
sarana dan prasarana pendidikan di Indonesia terciptalah pendidikan yang
bermutu dan anak bangsa juga bisa membuka pengetahuan yang lebih luas.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1.
Apa yang
dimaksud dengan sarana pendidikan?
2.
Apa yang
dimaksud dengan prasarana pendidikan?
3.
Jenis-jenis
saarana dan prasarana pendidikan!
4.
Contoh-contoh
sarana dan prasarana dalam pendidikan!
5.
Perbedaan
sarana dan prasarana pendidikan!
C.
TUJUAN
PENULISAN
1.
Untuk
mengetahui penjelasan tentang sarana dan prasarana pendidikan
2.
Untuk
mengetahui smacam-macam sarana dan prasarana pendidikan
3.
Untuk
mengetahui sarana dan prasarana pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Sarana dan Prasarana Pendidikan
Dalam khazanah peristilahan
pendidikan sering disebut-sebut istilah sarana dan prasarana pendidikan. Kerap
kali istilah itu digabung begitu saja menjadi sarana-prasarana pendidikan. Dalam
bahasa Inggris sarana dan prasarana itu disebut dengan facility (facilities).
Jadi, sarana dan prasarana pendidikan akan disebut educational facilities.
Sebutan itu jika diadopsi ke dalam bahasa Indonesia akan menjadi fasilitas
pendidikan. Fasilitas pendidikan artinya segala sesuatu (alat dan barang)
yang memfasilitasi (memberikan kemudahan) dalam menyelenggarakan kegiatan
pendidikan.
Erat terkait dengan sarana dan
prasarana pendidikan itu, dalam daftar istilah pendidikan dikenal pula sebutan alat
bantu pendidikan (teaching aids), yaitu segala macam peralatan
yang dipakai guru untuk membantunya memudahkan melakukan kegiatan mengajar.
Alat bantu pendidikan ini yang pas untuk disebut sebagai sarana pendidikan.
Jadi, sarana pendidikan adalah segala macam peralatan yang digunakan guru
untuk memudahkan penyampaian materi pelajaran. Jika dilihat dari sudut
murid, sarana pendidikan adalah segala macam peralatan yang digunakan murid
untuk memudahkan mempelajari mata pelajaran.
Lalu apa yang disebut dengan prasarana
pendidikan ? prasarana pendidikan adalah segala macam peralatan,
kelengkapan, dan benda-benda yang digunakan guru (dan murid) untuk memudahkan
penyelenggaraan pendidikan.
2.
Jenis Sarana Pendidikan
Apa sajakah sarana pendidikan (alat
bantu pendidikan) itu? Pertama-tama harus dipahami bahwa mengenai ini harus
dilihat dari fungsinya, bukan bendanya. Ambil contoh batang kayu.
Batang kayu itu bisa dijadikan tempat duduk darurat, bisa juga menjadi penopang
pengganjal atap rumah yang akan runtuh, bisa pula menjadi “blandar” (penyangga
utama atap) rumah, bisa juga dipahat menjadi patung. Jadi, kayu yang sama bisa
difungsikan berbeda.
Sarana pendidikan itu berdasarkan
fungsinya dapat dibedakan menjadi:
(1) alat pelajaran,
(2) alat peraga,
(3) media pengajaran/pendidikan.
a. Alat pelajaran
Alat pelajaran adalah alat-alat yang digunakan
untuk rekam-merekam bahan pelajaran atau alat pelaksanaan kegiatan
belajar. Yang disebut dengan kegiatan “merekam” itu bisa berupa menulis,
mencatat, melukis, menempel (di TK), dan sebagainya. Papan tulis, misalnya,
termasuk alat pelajaran jika digunakan guru untuk menuliskan materi pelajaran.
Termasuk juga kapur (untuk chalkboard) atau spidol (untuk whiteboard)
dan penghapus papan tulis. Buku tulis, pinsil, pulpen atau bolpoin, dan
penghapus (karet stip dan “tipeks”), juga termasuk alat pelajaran.
Alat pelajaran yang bukan alat
rekam-merekam pelajaran, melainkan alat kegiatan belajar, adalah alat-alat
pelajaran olah raga (bola, lapangan, raket, dsb.), alat-alat praktikum,
alat-alat pelajaran yang digunakan di TK (gunting, kertas lipat, perekat dsb),
alat-alat kesenian dalam pelajaran kesenian, alat-alat “pertukangan” (tukang
pahat, tukang kayu, tukang anyam, tukang “sunggi”/tatah wayang, dsb.) dalam
pelajaran kerajinan tangan.
b. Alat peraga
Alat peraga adalah segala macam alat
yang digunakan untuk meragakan (mewujudkan, menjadikan terlihat) objek
atau materi pelajaran (yang tidak tampak mata atau tak terindera, atau
susah untuk diindera). Manusia punya raga (jasmani, fisik), karena itu manusia
terlihat. Dengan kata lain, bagian raga dari makhluk manusia merupakan bagian
yang tampak, bisa dilihat (bagian dalam tubuh manusia pun bisa dilihat, tentu
saja jika “dibedah”). Itu intinya “meragakan,” yaitu menjadikan sesuatu yang
“tak terlihat” menjadi terlihat. Dalam arti luas yang tak terindera (teraba
untuk yang tunanetra). “Tak terlihat” itu termasuk seperti dalam kasus ini:
Kambing yang ada jauh di luar
sekolah, tentu tak terlihat. Agar terlihat, kambing itu didekati (murid dibawa
ke tempat kambing), atau didekatkan (kambing dihadirkan ke sekolah). Bunga yang
ada di luar kelas pun tak terlihat murid. Agar terlihat, bunga itu dibawa ke
dalam kelas. Ka’bah, menara Eiffel, Gedung Putih, itu berada nun jauh di
sana, tak terlihat murid. Agar murid tahu bentuk ka’bah, maka ka’bah itu
dihadirkan sosok (raganya) ke dalam kelas (lewat tiruannya atau gambarnya).
Alat peraga suka dibedakan
menjadi dua macam, yaitu:
(1) alat peraga sebenarnya,
(2) alat peraga tiruan.
Bunga dalam materi pelajaran tentang
bunga dapat diragakan oleh bunga asli, bisa dengan gambar bunga. Otak manusia
sangat sulit untuk diragakan oleh benda aslinya, jadi dibuat alat peraga tiruan
berupa gambarnya atau “bonekanya. Murid (dan guru) tidak bisa “melihat”
pulau-pulau yang terletak di Indonesia, maka lalu dibuatlah peta untuk
meragakan bentuk dan letaknya.
c. Media pendidikan
Media pendidikan (media pengajaran)
itu sesuatu yang agak lain sifatnya dari alat pelajaran dan alat peraga. Kadang
orang menyebut semua alat bantu pendidikan itu media, padahal bukan. Alat
pelajaran dan alat peraga memerlukan keberadaan guru. Alat pelajaran dan alat
peraga membantu guru dalam mengajar. Guru mengajarkan materi pelajaran dibantu
(agar murid dapat menangkap pelajaran lebih baik) oleh alat pelajaran dan alat
peraga. Oleh media, di sisi lain, guru bisa “dibantu digantikan”
keberadaannya.
Secara bahasa (asal-usul bahasa atau
etimologis) media (medium) itu merupakan perantara. Jadi, dalam konteks
tertentu, bahasa ibu bisa disebut sebagai medium pengajaran yang
digunakan di TK-TK di desa-desa. Bahasa Inggris merupakan medium
pengajaran di sekolah-sekolah internasional. Itu sisi lain, bukan media sebagai
sarana (alat bantu) pendidikan.
Surat kabar merupakan media
komunikasi masa dari “orang-orang surat kabar” kepada masa (publik,
masyarakat). “Orang-orang surat kabar” itu maksudnya semua yang berkomunikasi
lewat surat kabar. Jadi, ada pemasang iklan yang berkomunikasi kepada masyarakat
luas lewat media surat kabar. Ada Presiden yang berkomunikasi (dikomunikasikan
oleh wartawan) lewat media surat kabar. Begitu halnya dengan radio dan
televisi.
Jadi, inti makna media adalah
sesuatu (apapun) yang di dalamnya terkandung pesan (message) komunikasi,
yang merupakan saluran (perantara) komunikasi. Dengan pengertian dasar serupa
itu, maka yang disebut media pendidikan dapat didefinisikan sebagai
segala sesuatu yang berisikan pesan berupa materi pelajaran dari pihak pemberi
materi pelajaran kepada pihak yang diberi pelajaran.
MEDIA: Guru diam TV bicara
Ke dalam kelompok media pendidikan
itu akan termasuk buku pelajaran, CD berisi materi pelajaran, tayangan TV yang
berupa materi pelajaran, rekaman suara yang berupa materi pelajaran, dan
sebagainya.
2. Prasarana pendidikan
Nah, jika sarana pendidikan sudah
terpahami, maka apa yang disebut dengan prasarana pendidikan dapat diduga
seperti apa. Prasarana pendidikan adalah segala macam alat, perlengkapan,
atau benda-benda yang dapat digunakan untuk memudahkan (membuat nyaman)
penyelenggaraan pendidikan.
Ruang kelas itu termasuk prasarana
pendidikan. Meja dan kursi itu termasuk prasarana pendidikan. Jelasnya,
kegiatan belajar di ruang kelas (yang sejuk dan sehat) tentu lebih nyaman
dibandingkan di luar ruangan yang panas berdebu. Belajar dengan duduk di kursi
yang nyaman tentu lebih enak daripada duduk di bangku yang reyot atau “lesehan”
(duduk-duduk bersila). Menulis beralaskan meja tentu lebih nyaman dibandingkan
menulis beralaskan lantai. Nah, awas, diulang lagi: meja bukan alat untuk
menuliskan pelajaran!
3.
Perbedaan
antara Sarana dan Prasarana dalam Pendidikan
Perbedaan sarana pendidikan dan
prasarana pendidikan adalah pada fungsi masing-masing,yaitu sarana pendidikan
untuk “memudahkan penyampaian/mempelajari materi pelajaran, ” prasarana
pendidikan untuk “memudahkan penyelenggaraan pendidikan.” Dalam makna
inilah sebutan “digunakan langsung” dan “digunakan tidak langsung” dalam proses
pendidikan. Jelasnya, disebut “langsung” itu terkait dengan penyampaian materi
(mengajarkan materi pelajaran), atau mempelajari pelajaran. Papan tulis,
misalnya, digunakan langsung ketika guru mengajar (di papan tulis itu guru
menuliskan pelajaran). Meja murid tentu tidak digunakan murid untuk menulis
pelajaran, melainkan untuk “alas” murid menuliskan pelajaran (yang dituliskan
di buku tulis; buku tulis itulah yang digunakan langsung).
Perbandingan alat bantu pendidikan
dengan alat bantu yang lain (di bidang lain) :
Pak Bon ingin membersihkan sekolah.
Tentu boleh ia gunakan tangannya sendiri untuk mengambili sampah. Tapi, itu
tentu tidak efisien. Ia perlu alat bantu. Alat bantu Pak Bon untuk membersihkan
sekolah itu disebut dengan alat kebersihan. Jika Pak Bon ingin
memperbaiki bangunan yang rusak, misalnya pintu yang keropos, ia perlu alat
bantu berupa alat-alat pertukangan yang akan membantunya
memudahkan memperbaiki pintu tersebut. Jika Pak Bon itu hendak menjerang air
untuk minum para guru, maka ia tentu perlu alat-alat dapur.
Alat bantu kebersihan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar