Kamis, 03 Mei 2012

perbedaan ilmu dan pengetahuan


Kata pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, berkah dan hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ PERBEDAAN ILMU DAN PENGETAHUAN “.ini dengan baik.
Makalah ini disusun guna mengetahui perbedaaan antara ilmu dan pengetahuan dan juga untuk memenuhi tugas mata kuliah ilmu alamiah dasar.
Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak pihak yang telah membantu kami dalam menyediakansumber-sumbernya  berupa artikel dan tulisan yang telah kami jadikan referensi guna menyusun makalah ini.
 Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu keritik dan saran dari teman-teman kami terima demi penyempurnan makalah ini.












                                                                                                                                    Malang, 20 maret 2012
                                                                                                                                            
                                                                                                                                                penyusun
                                                                                                                                    

DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR .............................................................................................
DAFTAR ISI .............................................................................................................

BAB I    PENDAHULUAN
·         Latar belakang
·         Rumusan masalah
·         Batasan masalah
·         Tujuan penulisan

BAB II   PEMBAHASAN
·         Pengertian ilmu dan pengetahuan
·         Perbedaan ilmu dan pengetahuan

BAB III   PENUTUP
·         Kesimpulan
·         Saran

DAFTAR PUSTAKA







BAB I
PENDAHULUAN
A.      LATAR BELAKANG
           Ilmu (science) mempunyai pengertian yang berbeda dengan pengetahuan (knowledge atau dapat juga disebut common sense). Orang awam tidak memahami atau tidak menyadari bahwa ilmu itu berbeda dengan pengetahuan. Bahkan mugkin mereka menyamakan dua pengertian tersebut. Tentang perbedaan antara ilmu dan pengetahuan akan dicoba dibahas disini.
        Mempelajari apa itu ilmu berarti mempelajari atau membahas esensi atau hakekat ilmu. Demikian pula membahas pengetahuan itu juga berarti membahas hakekat pengetahuan. Untuk itu kita perlu memahami serba sedikit Filsafat Ilmu. Dengan mempelajari Filsafat Ilmu di samping akan diketahui hakekat ilmu dan hakekat pengetahuan, kita tidak akan terbenam dalam suatu ilmu yang spesifik sehingga makin menyempit dan eksklusif. Dengan mempelajari filsafat ilmu akan membuka perspektif (wawasan) yang luas, sehingga kita dapat menghargai ilmu-ilmu lain, dapat berkomunikasi dengan ilmu-ilmu lain. Dengan demikian kita dapat mengembangkan ilmu pengetahuan secara interdisipliner.

B.      RUMUSAN MASALAH

1.       Apa definisi  ilmu dan pengetahuan?
2.       Apa perbedaan ilmu dan pengetahuan?


C.      BATASAN MASALAH

Pada makalah ini kami akan membahas pengertian ilmu, pengetahuan,  dan perbedaan antara ilmu dan pengetahuan.


D.      TUJUAN PENULISAN

1.       Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan ilmu dan pengetahuan
2.       Dan untuk mengetahui lebih dalam tentang perbedaan ilmu dan pengetahuan




BAB II
PEMBAHASAN
A.      DEFINISI ILMU
 Ilmu dapat didefinisikan sebagai berikut:
         Ilmu adalah rangkaian konsep dan kerangka konseptual yang saling berkaitan dan telah berkembang sebagai hasil percobaan dan pengamatan yang bermanfaat untuk percobaan lebih lanjut (Ziman J. dalam Qadir C.A., 1995). Pengertian percobaan di sini adalah pengkajian atau pengujian terhadap kerangka konseptual, ini dapat dilakukan dengan penelitian (pengamatan dan wawancara) atau dengan percobaan (eksperimen).
Selanjutnya John Ziman menjelaskan bahwa definisi tersebut memberi tekanan pada makna manfaat, mengapa? Kesahihan gagasan baru dan makna penemuan eksperimen baru atau juga penemuan penelitian baru (menurut penulis) akan diukur hasilnya yaitu hasil dalam kaitan dengan gagasan lain dan eksperimen lain. Dengan demikian ilmu pengetahuan tidak dipahami sebagai pencarian kepastian, melainkan sebagai penyelidikan yang berhasil hanya sampai pada tingkat yang bersinambungan (Ziman J. dalam Qadir C.A., 1995).
Bila kita analisis lebih lanjut perlu dipertanyakan mengapa definisi ilmu pengetahuan di atas menekankan kemampuannya untuk menghasilkan percobaan baru, berarti juga menghasilkan penelitian baru yang pada gilirannya menghasilkan teori baru dan seterusnya – berlangsung tanpa berhenti. Mengapa ilmu pengetahuan tidak menekankan penerapannya? Seperti yang dilakukan para ahli fisika dan kimia yang hanya menekankan pada penerapannya yaitu dengan mempertanyakan bagaimana alam semesta dibentuk dan berfungsi? Bila hanya itu yang menjadi penekanan ilmu pengetahuan, maka apabila pertanyaan itu sudah terjawab, ilmu pengetahuan itu akan berhenti. Oleh karena itu, definisi ilmu pengetahuan tidak berorientasi pada penerapannya melainkan pada kemampuannya untuk menghasilkan percobaan baru atau penelitian baru, dan pada gilirannya menghasilkan teori baru.
Para ahli fisika dan kimia yang menekankan penerapannya pada hakikatnya bukan merupakan ilmu pengetahuan, tetapi merupakan akal sehat (common sense). Selanjutnya untuk membedakan hasil akal sehat dengan ilmu pengetahuan William James yang menyatakan hasil akal sehat adalah sistem perseptual, sedang hasil ilmu pengetahuan adalah sistem konseptual (Conant J. B. dalam Qadir C. A., 1995).

Dr.maurice bucaille
    Ilmu adalah kunci untuk mengungkapkan segala hal, baik dalam jangka waktu yang lama maupun sebentar.
       Pengetahuan adalah hasil dari proses pencari tahu dari yang tadinya tidak tahu menjadi tahu, dari yang mulanya tidak dapat menjadi dapat . dalam proses mencari tahu ini mencakup berbagai metode dan konsep konsep baik melalui proses pendidikan maupun melalui pengalaman.
Ilmu/sains adalah pengetahuan tentang fakta, baik itu yang bersifat natural maupun sosial yang berlaku umum dan sistematis atau pengetahuan yang sudah diatur menurut urutan dan arti secara menyeluruh dan sistematis. Definisi ini membedakan antara ilmu (science) dan pengetahuan (knowledge).
Apakah perbedaan ilmu dan pengetahuan?
Ilmu adalah pengetahuan yang telah disusun secara sistematis dan berlaku umum, sedangkan pengetahuan adalah pengalarnan yang bersifat pribadi/ kelompok; belum disusun secara sistematis karena belum dicoba dan diuji.

Sedangkan Ernest Nagel secara rinci membedakan pengetahuan (common sense) dengan ilmu pengetahuan (science).
Perbedaan tersebut adalah sebagai berikut:
1)      Dalam common sense informasi tentang suatu fakta jarang disertai penjelasan tentang mengapa dan bagaimana. Common sense tidak melakukan pengujian kritis hubungan sebab-akibat antara fakta yang satu dengan fakta lain. Sedang dalam science di samping diperlukan uraian yang sistematik, juga dapat dikontrol dengan sejumlah fakta sehingga dapat dilakukan pengorganisasian dan pengklarifikasian berdasarkan prinsip-prinsip atau dalil-dalil yang berlaku.
2)      Ilmu pengetahuan menekankan ciri sistematik.
Penelitian ilmiah bertujuan untuk mendapatkan prinsip-prinsip yang mendasar dan berlaku umum tentang suatu hal. Artinya dengan berpedoman pada teori-teori yang dihasilkan dalam penelitian-penelitian terdahulu, penelitian baru bertujuan untuk menyempurnakan teori yang telah ada yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Sedang common sense tidak memberikan penjelasan (eksplanasi) yang sistematis dari berbagai fakta yang terjalin. Di samping itu, dalam common sense cara pengumpulan data  bersifat subjektif, karena common sense sarat dengan muatan-muatan emosi dan perasaan.
3)      Dalam menghadapi konflik dalam kehidupan, ilmu pengetahuan menjadikan konflik sebagai pendorong untuk kemajuan ilmu pengetahuan.
Ilmu pengetahuan berusaha untuk mencari, dan mengintroduksi pola-pola eksplanasi sistematik sejumlah fakta untuk mempertegas aturan-aturan. Dengan menunjukkan hubungan logis dari proposisi yang satu dengan lainnya, ilmu pengetahuan tampil mengatasi konflik.
4)      Kebenaran yang diakui oleh common sense bersifat tetap, sedang kebenaran dalam ilmu pengetahuan selalu diusik oleh pengujian kritis. Kebenaran dalam ilmu pengetahuan selalu dihadapkan pada pengujian melalui observasi maupun eksperimen dan sewaktu-waktu dapat diperbaharui atau diganti.
5)      Perbedaan selanjutnya terletak pada segi bahasa yang digunakan untuk memberikan penjelasan pengungkapan fakta. Istilah dalam common sense biasanya mengandung pengertian ganda dan samar-samar. Sedang ilmu pengetahuan merupakan konsep-konsep yang tajam yang harus dapat diverifikasi secara empirik.
6)      Perbedaan yang mendasar terletak pada prosedur.
Ilmu pengetahuan berdasar pada metode ilmiah. Dalam ilmu pengetahuan alam (sains), metoda yang dipergunakan adalah metoda pengamatan, eksperimen, generalisasi, dan verifikasi. Sedang ilmu sosial dan budaya juga menggunakan metode pengamatan, wawancara, eksperimen, generalisasi, dan verifikasi. Dalam common sense cara mendapatkan pengetahuan hanya melalui pengamatan dengan panca indera.


 

DAFTAR PUSTAKA


Bertens. K. & Nugroho. A. A. (1985). Filsafat Barat Abad XX Jilid II. Jakarta: Gramedia.
Creswell. J. W. (1994). Research Design Qualitantive & Quantitative Approaches. London. New Delhi: Sage.
Denzin. N. K. & Lincoln. Y. S. (Editors) (1994). Handbook of Qualitative Research. London. New Delhi: Sage.
Delfgaauw. B. (1987). Filsafat Abad 20 (Alih Bahasa oleh Soeyono Soemargono). Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya.
Flick. U. (2002). An Introduction to Qualitative Research. London: Sage.
Frankel. J. R. & Wallen. N. E. How To Design And Evaluate Research In Education (Second Edition). New York: Mc. Graw Hill Inc.
Guba. E. G. (1990). The Paradigm Dialog. London. New Delhi: Sage.
Greertz. C. (1992). Tafsir Kebudayaan. (Alih Bahasa oleh Fransisco Budi Hardiman). Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Kartono. K. (1980). Pengantar Metodologi Research Sosial. Bandung: Penerbit Alumni.
Keraf. S. & Mikhael Dua. (2001). Ilmu Pengetahuan Sebuah Tinjauan Filosofis. Jakarta: Kanisius.
Kerlinger. F. N. (1986). Asas-asas Penelitian Behavioral. Edisi Ketiga (Alih Bahasa oleh Landung R. Simatupang). Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar