Kata
pengantar
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, berkah dan
hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ PERBEDAAN
ILMU DAN PENGETAHUAN “.ini dengan baik.
Makalah
ini disusun guna mengetahui perbedaaan antara ilmu dan pengetahuan dan juga
untuk memenuhi tugas mata kuliah ilmu alamiah dasar.
Kami
mengucapkan terima kasih kepada pihak pihak yang telah membantu kami dalam
menyediakansumber-sumbernya berupa
artikel dan tulisan yang telah kami jadikan referensi guna menyusun makalah
ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna, untuk itu keritik dan saran dari teman-teman kami terima demi
penyempurnan makalah ini.
Malang,
20 maret 2012
penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................
DAFTAR ISI .............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
·
Latar belakang
·
Rumusan masalah
·
Batasan masalah
·
Tujuan penulisan
BAB II PEMBAHASAN
·
Pengertian ilmu dan pengetahuan
·
Perbedaan ilmu dan pengetahuan
BAB III PENUTUP
·
Kesimpulan
·
Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Ilmu
(science) mempunyai pengertian yang berbeda dengan pengetahuan (knowledge atau
dapat juga disebut common sense). Orang awam tidak memahami atau tidak
menyadari bahwa ilmu itu berbeda dengan pengetahuan. Bahkan mugkin mereka
menyamakan dua pengertian tersebut. Tentang perbedaan antara ilmu dan
pengetahuan akan dicoba dibahas disini.
Mempelajari apa itu ilmu berarti
mempelajari atau membahas esensi atau hakekat ilmu. Demikian pula membahas
pengetahuan itu juga berarti membahas hakekat pengetahuan. Untuk itu kita perlu
memahami serba sedikit Filsafat Ilmu. Dengan mempelajari Filsafat Ilmu di
samping akan diketahui hakekat ilmu dan hakekat pengetahuan, kita tidak akan
terbenam dalam suatu ilmu yang spesifik sehingga makin menyempit dan eksklusif.
Dengan mempelajari filsafat ilmu akan membuka perspektif (wawasan) yang luas,
sehingga kita dapat menghargai ilmu-ilmu lain, dapat berkomunikasi dengan
ilmu-ilmu lain. Dengan demikian kita dapat mengembangkan ilmu pengetahuan
secara interdisipliner.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa definisi ilmu dan pengetahuan?
2.
Apa perbedaan ilmu dan
pengetahuan?
C.
BATASAN MASALAH
Pada makalah ini kami akan
membahas pengertian ilmu, pengetahuan,
dan perbedaan antara ilmu dan pengetahuan.
D.
TUJUAN PENULISAN
1.
Untuk mengetahui apa yang
dimaksud dengan ilmu dan pengetahuan
2.
Dan untuk mengetahui lebih dalam
tentang perbedaan ilmu dan pengetahuan
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
DEFINISI ILMU
Ilmu dapat didefinisikan sebagai berikut:
Ilmu adalah rangkaian konsep dan
kerangka konseptual yang saling berkaitan dan telah berkembang sebagai hasil
percobaan dan pengamatan yang bermanfaat untuk percobaan lebih lanjut (Ziman J.
dalam Qadir C.A., 1995). Pengertian percobaan di sini adalah pengkajian atau
pengujian terhadap kerangka konseptual, ini dapat dilakukan dengan penelitian
(pengamatan dan wawancara) atau dengan percobaan (eksperimen).
Selanjutnya John
Ziman menjelaskan bahwa definisi tersebut memberi tekanan pada makna manfaat,
mengapa? Kesahihan gagasan baru dan makna penemuan eksperimen baru atau juga
penemuan penelitian baru (menurut penulis) akan diukur hasilnya yaitu hasil
dalam kaitan dengan gagasan lain dan eksperimen lain. Dengan demikian ilmu
pengetahuan tidak dipahami sebagai pencarian kepastian, melainkan sebagai
penyelidikan yang berhasil hanya sampai pada tingkat yang bersinambungan (Ziman
J. dalam Qadir C.A., 1995).
Bila kita
analisis lebih lanjut perlu dipertanyakan mengapa definisi ilmu pengetahuan di
atas menekankan kemampuannya untuk menghasilkan percobaan baru, berarti juga
menghasilkan penelitian baru yang pada gilirannya menghasilkan teori baru dan
seterusnya – berlangsung tanpa berhenti. Mengapa ilmu pengetahuan tidak
menekankan penerapannya? Seperti yang dilakukan para ahli fisika dan kimia yang
hanya menekankan pada penerapannya yaitu dengan mempertanyakan bagaimana alam
semesta dibentuk dan berfungsi? Bila hanya itu yang menjadi penekanan ilmu
pengetahuan, maka apabila pertanyaan itu sudah terjawab, ilmu pengetahuan itu akan
berhenti. Oleh karena itu, definisi ilmu pengetahuan tidak berorientasi pada
penerapannya melainkan pada kemampuannya untuk menghasilkan percobaan baru atau
penelitian baru, dan pada gilirannya menghasilkan teori baru.
Para ahli fisika
dan kimia yang menekankan penerapannya pada hakikatnya bukan merupakan ilmu
pengetahuan, tetapi merupakan akal sehat (common sense). Selanjutnya untuk
membedakan hasil akal sehat dengan ilmu pengetahuan William James yang
menyatakan hasil akal sehat adalah sistem perseptual, sedang hasil ilmu
pengetahuan adalah sistem konseptual (Conant J. B. dalam Qadir C. A., 1995).
Dr.maurice
bucaille
Ilmu adalah kunci untuk mengungkapkan
segala hal, baik dalam jangka waktu yang lama maupun sebentar.
Pengetahuan adalah hasil dari proses
pencari tahu dari yang tadinya tidak tahu menjadi tahu, dari yang mulanya tidak
dapat menjadi dapat . dalam proses mencari tahu ini mencakup berbagai metode
dan konsep konsep baik melalui proses pendidikan maupun melalui pengalaman.
Ilmu/sains
adalah pengetahuan tentang fakta, baik itu yang bersifat natural maupun sosial
yang berlaku umum dan sistematis atau pengetahuan yang sudah diatur menurut
urutan dan arti secara menyeluruh dan sistematis. Definisi ini membedakan
antara ilmu (science) dan pengetahuan (knowledge).
Apakah perbedaan
ilmu dan pengetahuan?
Ilmu adalah
pengetahuan yang telah disusun secara sistematis dan berlaku umum, sedangkan
pengetahuan adalah pengalarnan yang bersifat pribadi/ kelompok; belum disusun
secara sistematis karena belum dicoba dan diuji.
Sedangkan
Ernest Nagel secara rinci membedakan pengetahuan (common sense) dengan
ilmu pengetahuan (science).
Perbedaan
tersebut adalah sebagai berikut:
1)
Dalam
common sense informasi tentang suatu fakta jarang disertai penjelasan tentang
mengapa dan bagaimana. Common sense tidak melakukan pengujian
kritis hubungan sebab-akibat antara fakta yang satu dengan fakta lain.
Sedang dalam science di samping diperlukan uraian yang sistematik,
juga dapat dikontrol dengan sejumlah fakta sehingga dapat dilakukan
pengorganisasian dan pengklarifikasian berdasarkan prinsip-prinsip atau
dalil-dalil yang berlaku.
2)
Ilmu
pengetahuan menekankan ciri sistematik.
Penelitian ilmiah bertujuan
untuk mendapatkan prinsip-prinsip yang mendasar dan berlaku umum tentang suatu
hal. Artinya dengan berpedoman pada teori-teori yang dihasilkan dalam
penelitian-penelitian terdahulu, penelitian baru bertujuan untuk menyempurnakan
teori yang telah ada yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Sedang common
sense tidak memberikan penjelasan (eksplanasi) yang sistematis dari
berbagai fakta yang terjalin. Di samping itu, dalam common sense cara
pengumpulan data bersifat subjektif,
karena common sense sarat dengan muatan-muatan emosi dan perasaan.
3)
Dalam
menghadapi konflik dalam kehidupan, ilmu pengetahuan menjadikan konflik sebagai
pendorong untuk kemajuan ilmu pengetahuan.
Ilmu pengetahuan berusaha
untuk mencari, dan mengintroduksi pola-pola eksplanasi sistematik sejumlah
fakta untuk mempertegas aturan-aturan. Dengan menunjukkan hubungan logis dari
proposisi yang satu dengan lainnya, ilmu pengetahuan tampil mengatasi konflik.
4)
Kebenaran
yang diakui oleh common sense bersifat tetap, sedang kebenaran dalam
ilmu pengetahuan selalu diusik oleh pengujian kritis. Kebenaran dalam ilmu
pengetahuan selalu dihadapkan pada pengujian melalui observasi maupun
eksperimen dan sewaktu-waktu dapat diperbaharui atau diganti.
5)
Perbedaan
selanjutnya terletak pada segi bahasa yang digunakan untuk memberikan
penjelasan pengungkapan fakta. Istilah dalam common sense biasanya
mengandung pengertian ganda dan samar-samar. Sedang ilmu pengetahuan merupakan
konsep-konsep yang tajam yang harus dapat diverifikasi secara empirik.
6)
Perbedaan
yang mendasar terletak pada prosedur.
Ilmu pengetahuan berdasar pada metode ilmiah.
Dalam ilmu pengetahuan alam (sains), metoda yang dipergunakan adalah
metoda pengamatan, eksperimen, generalisasi, dan verifikasi. Sedang ilmu sosial
dan budaya juga menggunakan metode pengamatan, wawancara, eksperimen,
generalisasi, dan verifikasi. Dalam common sense cara mendapatkan
pengetahuan hanya melalui pengamatan dengan panca indera.
DAFTAR
PUSTAKA
Bertens. K. & Nugroho. A. A.
(1985). Filsafat Barat Abad XX Jilid II. Jakarta: Gramedia.
Creswell. J. W. (1994). Research
Design Qualitantive & Quantitative Approaches. London . New Delhi: Sage.
Denzin. N. K. & Lincoln. Y. S.
(Editors) (1994). Handbook of Qualitative Research. London . New Delhi: Sage.
Delfgaauw. B. (1987). Filsafat
Abad 20 (Alih Bahasa oleh Soeyono Soemargono). Yogyakarta: Tiara Wacana
Yogya.
Flick. U. (2002). An
Introduction to Qualitative Research. London: Sage.
Frankel. J. R. & Wallen. N. E.
How To Design And Evaluate Research In Education (Second Edition). New York : Mc. Graw Hill
Inc.
Guba. E. G. (1990). The
Paradigm Dialog. London .
New Delhi: Sage.
Greertz. C. (1992). Tafsir
Kebudayaan. (Alih Bahasa oleh Fransisco Budi Hardiman). Yogyakarta:
Penerbit Kanisius.
Kartono. K. (1980). Pengantar
Metodologi Research Sosial. Bandung: Penerbit Alumni.
Keraf. S. & Mikhael Dua.
(2001). Ilmu Pengetahuan Sebuah Tinjauan Filosofis. Jakarta: Kanisius.
Kerlinger. F. N. (1986). Asas-asas
Penelitian Behavioral. Edisi Ketiga (Alih Bahasa oleh Landung R.
Simatupang). Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar