KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DAN PERSEBARANNYA
Disusun Oleh :
Usman
Fauzi Nehwan
Rofiatus
syamsiah Leonardus Viki Jampur
Yulia
Ratnawati Khalijah
Ibrahim
Sandi
Prasetya Sarimah
INSTITUT KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
BUDI UTOMO MALANG
FACULTY OF SOCIAL AND
HUMANIORA SCIENCE
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah swt atas segala rahmat,berkah dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul” sistematika
kehidupan dimuka bumi”.
Makalah ini disusun guna mengetahui
keanekaragaman kehidupan dimuka bumi dan
juga untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar (IAD).
Kami mengucapkan terima kasih kepada
pihak pihak yang telah membantu kami dalam menyediakan sumber- sumbernya yang
berupa artikel dan tulisan yang telah kami jadkan refrensi guna menyusun
makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari sempurna untuk itu kritik dan
saran dari teman-teman kami terima demi
menyempurnakan makalah ini.
Malang, 3 april 20012
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Ø Latar
belakang penulisan
Ø Rumusan
masalah
Ø Tujuan
penulisan
BAB II PEMBAHASAN
Ø Penjelasan
tentang geografi kehidupan
Ø Pembagian
wilayah menurut iklim
Ø Pembagian
wilayah untuk binatang
Ø Evolusi
kehidupan
BAB III PENUTUP
Ø Kesimpulan
Ø Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang penulisan
Sistematika kehidupan dimuka bumi teerdiri dari berbagai
aspek,misalnya tentang geografi kehidupan , pembagian wilayah menurut iklim,
pembagian wilayah untuk binatang, serta evolusi kehidupan.
Mempelajari sistematika
kehidupan dimuka bumi berarti
mempelajari tentang geografi kehidupan yang mencangkup berbagai aspek
yang berkaitan dengan geografi kehidupan dimuka bumi.
Dengan mempelajari
sistematika kehidupan dimuka bumi ,kita dpat memahami segala hal yang berhubungan dengan sistematika
kehidupan dimuka bumi.
B.
Rumusan
masalah
1. Apa yang dimaksud geograf kehidupan?
2. Sebutkan pembagian wilayah menurut iklim?
3. Sebutkan pembagian wilayah menurut fauna!
4.Apa yang dimaksud evolusi kehidupan
C. Tujuan
penulisan
1. Untuk mengetahui penjelasan tentang geografi
kehidupan
2. Untuk mengetahui pembagian wilayah menurut iklim
3. Untuk mengetaui pembagiaan wilayah untuk binatang
4. Menjelaskan tentang evolusi kehidupan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Geografi Kehidupan di bumi
Geografi
kehidupan dimuka bumi di bagi dua menurut lingkungannya, yaitu lingkungan
biotik dan lingkungan abiotik.
2.1.1. Lingkungan biotik
Lingkungan biotik adalah semua
makhluk hidup yang menempati bumi, yang terdiri atas tumbuhan, hewan, manusia.
Menurut fungsinya, komponen biotik dapat dibedakan menjadi 3 kelompok utama.
A. Kelompok Produsen
A. Kelompok Produsen
Kelompok produsen adalah organisme yang mampu menghasilkan
makanannya sendiri, yang biasa disebut dengan autotrofik (auto = sendiri,
trofik = menghasilkan makanan). Organisme tersebut mengubah bahan-bahan organik
menjadi bahan anorganik dengan bantuan energi matahari dalam butir-butir hijau
daun atau klorofil. Pada klorofil itulah proses fotosintesis berlangsung, yang
termasuk kelompok produsen adalah tumbuh-tumbuhan yang berhijau daun
(klorofil).
B. Kelompok Konsumen
B. Kelompok Konsumen
Kelompok konsumen adalah organisme yang hanya memanfaatkan
hasil yang disediakan oleh organisme lain (produsen). Oleh karena itu, konsumen
disebut dengan heterotrofik. Kelompok ini terdiri atas manusia dan kelompok
hewan herbivora (pemakan tumbuh-tumbuhan). Hewan herbivora selanjutnya dimakan
oleh binatang karnivora (pemakan hewan lainnya), dan kedua jenis binatang ini
dimakan oleh manusia, yang termasuk dalam golongan omnivora (pemakan
segalanya).
C. Kelompok Pengurai (Decomposer)
Kelompok pengurai berperan dalam menguraikan sisa-sisa atau
makhluk hidup yang telah mati. Termasuk dalam kelompok pengurai adalah bakteri
dan jamur. Hasil penguraiannya berupa mineral-mineral dan air yang kembali ke
tanah, serta gas-gas yang terlepas kembali ke atmosfer.
2.1.2. Lingkungan Abiotik
Lingkungan abiotik adalah benda-benda mati yang ada di bumi
tetapi mempunyai pengaruh pada kehidupan mahkluk hidup yang ada di dalamnya.
Berikut termasuk dalam kelompok abiotik.
A. Tanah
A. Tanah
Tanah merupakan tubuh alam yang berfungsi sebagai tempat
tinggal makhluk hidup dengan segala aktivitasnya. Selain berperan sebagai
tempat tinggal makhluk hidup, tanah juga menyediakan unsur-unsur yang
diperlukan untuk kehidupan tumbuhan seperti unsur hara, bahan organik, serta
air yang terdapat di dalam tanah.
B. Atmosfer / Lapisan Udara
B. Atmosfer / Lapisan Udara
Atmosfer merupakan lapisan udara yang menyelimuti bumi.
Dalam atmosfer terdapat berbagai gas yang sangat penting bagi kehidupan makhluk
hidup di bumi. Salah satu gas yang mempunyai peranan sangat penting bagi
makhluk hidup adalah oksigen yang digunakan manusia dan hewan untuk bernapas.
Manusia dan hewan bernapas menghirup oksigen dan mengeluarkan gas karbon
dioksida, dan sebaliknya tumbuhan menyerap karbondioskida dan membuang oksigen
ke udara.
C. Air
Air merupakan sumber utama kehidupan, karena tanpa adanya
air makhluk hidup tidak akan bisa hidup. Lebih dari 70% permukaan bumi terdiri
atas air, namun dari sekian besar volume air yang terdapat di bumi, hanya
sebagian kecil saja yang dapat digunakan (air segar).
D. Sinar Matahari
D. Sinar Matahari
Sinar matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan.
Pada tumbuhan, sinar matahari berguna untuk proses fotosintesis.
2.2. Pembagian wilayah menurut iklim
Wladimir
Koppen membuat klasifikasi iklim seluruh dunia berdasarkan suhu dan kelembaban
udara. Kedua unsur iklim tersebut sangat besar pengaruhnya terhadap permukaan
bumi dan kehidupan di atasnya. Berdasarkan ketentuan itu Koppen membagi iklim
dalam lima daerah iklim pokok.
2.2.1. Iklim tropis
Ciri-cirinya
adalah sebagai berikut :
• suhu rata-rata bulanan tidak kurang dari 18°C,
• suhu rata-rata tahunan 20°C-25°C,
• curah hujan rata-rata lebih dari 70 cm/tahun, dan
• tumbuhan yang tumbuh beraneka ragam
• suhu rata-rata bulanan tidak kurang dari 18°C,
• suhu rata-rata tahunan 20°C-25°C,
• curah hujan rata-rata lebih dari 70 cm/tahun, dan
• tumbuhan yang tumbuh beraneka ragam
2.2.2. Iklim gurun
Ciri-cirinya
sebagai berikut :
• Terdapat di daerah gurun dan daerah semiarid (steppa)
• Curah hujan terendah kurang dari 25,4/tahun, dan penguapan besar
• Terdapat di daerah gurun dan daerah semiarid (steppa)
• Curah hujan terendah kurang dari 25,4/tahun, dan penguapan besar
2.2.3. Iklim sedang
Ciri-cirinya
sebagai berikut :
Suhu rata-rata
bulan terdingin antara 18° sampai -3°C
2.2.4. Iklim salju (microthermal)
Ciri-cirinya
adalah sebagai berikut :
· Rata-rata
bulan terpanas lebih dari 10°C
· Sedangkan
suhu rata-rata bulan terdingin kurang dari - 3°C
2.2.5. Iklim kutub
Ciri-cirinya sebagai berikut :
· Terdapat
di daerah Artik dan Antartika
· Suhu
tidak pernah lebih dari 10°C
· Sedangkan
suhu rata-rata bulan terdingin kurang dari - 3°C
Schmidt
Ferguson menggolongkan iklim didasarkan banyaknya curah hujan tiap-tiap bulan
dengan membandingkan jumlah bulan kering dengan jumlah bulan basah dalam satu
tahun. Oleh sebab itu menurutnya, bahwa iklim dibagi menjadi dua golongan,
yaitu sebagai berikut: Bulan kering (BK), yaitu curah hujan yang sampai ke
permukaan bumi kurang dari 60 mm; Bulan basah (BB), yaitu curah hujan yang
sampai kepermukaan bumi lebih dari 60 mm.
Klasifikasi
iklim yang dilakukan oleh Oldeman didasarkan kepada jumlah kebutuhan air oleh
tanaman, terutama pada tanaman padi. Penyusunan tipe iklimnya berdasarkan
jumlah bulan basah yang berlansung secara berturut-turut.Oldeman membagi lima
zona iklim dan lima sub zona iklim. Zona iklim merupakan pembagian dari
banyaknya jumlah bulan basah berturut-turut yang terjadi dalam setahun.
Sedangkan sub zona iklim merupakan banyaknya jumlah bulan kering berturut-turut
dalam setahun. Pemberian nama Zone iklim berdasarkan huruf yaitu zone A, zone
B, zone C, zone D dan zone E sedangkan pemberian nama sub zone berdasarkana
angka yaitu sub 1, sub 2, sub 3 sub 4 dan sub 5.
Klasifikasi iklim berdasarkan
temperatur udara :
1.
Daerah tropic
Daerah
yang bersuhu antara 22'C-28'C. Terletak antara 23 1/2' LU-23 1/2' LS.
2. Daerah
subtropika
Daerah
yang bersuhu diatas 20'C. Terletak antara 23 1/2'-30' LU/LS.
3. Daerah
sedang
Daerah
yang bersuhu antara 20'C-12'C. Terletak antara 30'-40' LU/LS.
4. Daerah
dingin
Daerah
yang bersuhu antara 10'C-20'C atau kurang. Terletak antara 40'-661/2'
LU/LS.
5. Daerah
kutub
Daerah
yang bersuhu -1'C dan terdapat salju abadi. Terletak antara 66 1/2'-90'LU/LS.
2.3. Pembagian wilayah untuk binatang
Berdasarkan
tinjauan zoologi, Indonesia mempunyai perbedaan jenis fauna antara bagian
barat, tengah, dan timur. Wallace membagi fauna di Indonesia menjadi 3 type,
yaitu :
2.3.1. Fauna tipe Asiatis(Asiatic)
Fauna
tipe asiatis ini meliputi fauna yang berada wilayah Sumatera, kalimantan, Jawa,
dan Bali. Di wilayah ini terdapat banyak jenis fauna yang menyusui dan
berukuran besar. Terdapat banyak jenis kera dan ikan air tawar serta tidak
banyak memiliki jenis burung berwarna.
Jenis fauna yang banyak ditemukan di wilayah ini antara lain : orang utan, monyet proboscis, badak, harimau, rusa, burung heron, dan burung merak.
Jenis fauna yang banyak ditemukan di wilayah ini antara lain : orang utan, monyet proboscis, badak, harimau, rusa, burung heron, dan burung merak.
2.3.2. Fauna tipe Peralihan(Austral Asiatic)
Meliputi
fauna yang berada di wilayah Sulawesi dan Kepulauan Nusa Tenggara bagian
Tengah. Di wilayah ini banyak terdapat hewan endemis.
Jenis fauna yang banyak ditemukan di wilayah ini antara lain babi, rusa, kuda, kuskus, anoa, dan komodo.
Jenis fauna yang banyak ditemukan di wilayah ini antara lain babi, rusa, kuda, kuskus, anoa, dan komodo.
2.3.3. Fauna tipe Australis(Australic)
Meliputi
fauna yang terdapat di kepulauan Aru dan wilayah Papua. Di wilayah ini banyak
ditemukan binatang menyusui yang berukuran kecil dan binatang berkantung.
Jenis Fauna yang banyak ditemui di wilayah ini antara lain kanguru, burung cendrawasih, kakatua, nuri, kasuari, dan walabi.
Jenis Fauna yang banyak ditemui di wilayah ini antara lain kanguru, burung cendrawasih, kakatua, nuri, kasuari, dan walabi.
2.4. Evolusi kehidupan
Mahluk
hidup yang ada di permukaan bumi beraneka ragam, tetapi secara garis besar
mahluk hidup dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu tumbuhan dan hewan.
Tumbuhan yang termasuk mahluk, secara relative tidak dapat pindah tempat
(terutama tumbuhan tingkat tinggi), sedangkan yang berhijau
daun(bercholorophil) dapat membuat makanan sendiri dengan mengambil energy dari
sinar matahari (autotroph).
Tentang
mekanisme perubahan itu, Lamarck berpendapat bahwa evolusi merupakan akibat
pewarisan sifat-sifat induk kepada keturunannya. Mahluk dalam perkembangannya
mencari makanan untuk hidup, mengadakan adaptasi dengan lingkungannya dan
memperoleh sifat-sifat yang lebih cocok dan baik dengan lingkungannya.
Darwin
mengemukakan hukum seleksi alam sebagai penyebap evolusi. Semua mahluk berjuang
untuk hidup, dan yang lestari ialah yang paling kuat.
Saat
ini, orang cenderung beranggapan bahwa evolusi kehidupan terutama disebapkan
karena mutasi. Mutasi adalah perubahan spesies yang berubah dari induknya dan ini disebabkan oleh perubahan gen atau
kromosom sel. Mutasi yang berarti pindah yaitu pindah jenis, dapat maju dan
dapat mundur.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Mahluk
hidup yang ada dipermukaan bumi, memiliki rasa saling ketergantungan untuk bisa
bertahan hidup. Tetapi ada juga kelompok mahluk hidup yang dapat menghasilkan
makanan sendiri atau kelompok produsen. Organisme tersebut mengubah
bahan-bahan organik menjadi bahan anorganik dengan bantuan energi matahari
dalam butir-butir hijau daun atau klorofil. Pada klorofil itulah proses
fotosintesis berlangsung, yang termasuk kelompok produsen adalah
tumbuh-tumbuhan yang berhijau daun (klorofil).
Selain kelompok produsen ada juga
kelompok konsumen atau mahluk yang memakan mahluk lain (perodusen). Kemudian
kelompok pengurai yang hanya mengurai makanan dari sisa-sisa makanan atau
mahluk yang sudah mati.
Mahluk hidup yang ada dipermukaan
bumi beraneka ragam, namun secara garis besar dapat di golongkan menjadi dua,
yaitu tumbuhan dan hewan. Namun karena adanya evolusi kehidupan, banyak mahluk
hidup yang punah dari tahun ketahun, penyebabnya karena seleksi alam.
3.2. Saran
Kita
sebagai mahluk sosial, yang menyadari akan pentingnya mahluk lain yang ada dimuka
bumi ini, hendaknya menjaga dan melestarikan keberadaan mahluk-mahluk lain
dimuka bumi ini.
Pentingnya keletarian terhadap
mahluk-mahluk tersebut adalah untuk menjaga mahluk tersebut dari ancaman
kepunahan. Sangat di sayangkan kalau banyak diantara kita yang tidak peduli
dengan keberadaan mahluk-mahluk lain dimuka bumi, pada hal kita memiliki
ketergantungan dengan mahluk-mahluk tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Ibrahim.
Muslimin . (1989), ilmu alamiah dasar.
Surabaya. Raja
wali pers.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar